Thursday, 22 September 2016

Persiapan FET (Frozen Embryo Transfer)

Halo teman-teman, kembali aku akan meng-update bagaimana persiapanku untuk menjemput kedua frozen embrioku yang sudah setahun lebih kusimpan di klinik Daya Medika. Oh iya, kali ini aku sudah bukan berstatus sebagai pegawai loh...karena aku sudah resigned dari kantor tempatku bekerja pada bulan Desember 2015. Jadi efektif Januari 2016 aku sudah bebas....lepas....happy...relax.....no stress!! (yeay)

January 2016:
Kontrol pertama dilakukan pada hari ketiga haid (28 Jan 16). Dokter  Muharram lalu melakukan USGTV dan dinyatakan telur-telurku "sedang tidur" (ngok?!). Setelah menjelaskan beberapa hal, beliau memintaku untuk melakukan tes Vitamin D (melalui sample darah). Agak kaget juga sih, karena baru dengar ini apa hubungan vitamin D dengan program baby???! Ternyata vitamin D itu sangat diperlukan juga atau bisa dikatakan memiliki peran dalam pembentukan sel-sel tubuh. Jika tubuh kekurangan vitamin D, maka metabolisme juga akan terganggu. Baiklah...aku turuti saja permintaan dokterku ini.

Seminggu kemudian aku melakukan tes vitamin D di Bio Medika Lab (04 Feb 16) dengan fee IDR 370,000 (haha lumayan juga yah...). Sorenya aku menerima hasilnya. Terkaget-kaget juga, ternyata hasilnya sangat buruk. Aku mengalami defisiensi kadar vitamin D dalam tubuhku. Nilaiku cuma 7,92 sedangkan normalnya ya diatas 25. Oh my God....ini sepertinya aku harus lari marathon untuk mengejar ketinggalan.

Benar saja, malamnya di hari yang sama, aku bertemu dengan dokterku kembali dan menyerahkan hasil tersebut. Haha...sudah bisa ditebak reaksi dokterku...beliau menyuruhku untuk mengejar ketinggalan ini dengan cara berjemur matahari pagi, minum supplemen vitamin D yang diresepkan, dan olah raga.

Dari hasil lab yang bikin shyokk ini aku putuskan untuk menunda program sampai dengan waktu yang tidak ditentukan dulu. aku ingin mempersiapkan tubuh ini sebelum maju berperang. Kebetulan tak berapa lama, salah satu sahabatku mengajakku untuk bergabung dalam kelas Aerobic dan BL. Langsung saja kusambut dengan gembira ajakannya.

.......

August 2016:
Waktu terus berjalan.....tidak terasa, 6 bulan telah berlalu...Olah raga rutin dan berjemur pagi telah kulakukan. Kini saatnya kembali memantapkan hati untuk maju berperang. Aku memberanikan diri untuk mendatangi lab kembali dan melakukan tes yang sama-tes vitamin D (02 Aug 16).

Keesokan harinya, selepas suami pulang dari kantor, dia lalu menyerahkan hasil lab kepadaku. Ternyata dia tidak membukanya...dan aku takut sekali rasanya untuk membukanya...karena memang soal jemur berjemur aku memang agak malas-malasan karena memang aku tidak suka matahari... (mungkin kalau ditelusuri, aku ini keturunan warga vampire) hehe...
Jeng...jeng...!! akhirnya amplop itu kubuka juga di depan suamiku...daaaannn.....yeayyyyy hasilnya lumayan maju pesat sekali...woww im so proud of myself!! kadar vitamin D ku saat ini sudah melebihi ekspektasi sang dokter yang memang beliau di second visit mengatakan bahwa program baru akan dimulai dengan nilai minimal 25; sedangkan nilaiku adalah 27,87 dong !! lalalala....lalalallaa....senangnya hatikuu...terima kasih Tuhan.
Allright...its time to set my heart, my spirit untuk memulai program menjemput impian.....haiiii babiess...mommy is coming for you....

Kontrol pertama ini aku lakukan di Klinik Yasmin (RSCM Kencana) pada tanggal 04 Aug, bertemu dengan dr Muharram. Dengan membawa hasil terbaru dari vitamin D, setelah USGTV beliau kemudian langsung menuliskan jadwal untuk FET...yeayy...yang artinya, aku sudah tidak punya PR apa-apa lagi dan beliau sudah approved untuk memulai program. Aku mulai diresepkan Crinone (2x1), Progynova yang makin hari makin naik dosisnya, dan asam folat Fetavita (1x1).

Kemudian menyusul dengan jadwal-jadwal kontrol berikutnya di tanggal 09 Aug, 13 Aug dan menjadwalkan untuk FET di tanggal 18 Aug. Selama kontrol ini tidak ada masalah dan ternyata sel telurku ini reaktif/sensitif sekali terhadap Progynova..karena terlihat banyak...sampai-sampai dokterku komentar "wah..telurnya banyak nih bu...bisa untuk program IVF lagi nih..." hahahaha konsen yang ini dulu deh dook...syukur-syukur tidak perlu program lagi dan berhasil...amin!

18 August 2016: Jadwal FET (Frozen Embryo Transfer)
Pagi-pagi kami bersiap untuk berangkat ke klinik mengikuti jadwal FET yang sudah ditentukan. Sampai disana bersyukur tidak perlu menunggu terlalu lama...langsung dipanggil..perut sudah diisi penuh dengan air minum. Untuk proses embrio transfer ini memang kita diharuskan mengisi penuh kandung kemih kita dengan banyak minum sebelum transfer. Sebelum memasuki ruang FET, kami dijelaskan terlebih dahulu mengenai kondisi para embrio kami. Dua embrio dari hasil Thawing kali ini yang sudah di freeze selama 1.5 tahun berstatus Excellent yang artinya pembelahan sel sempurna (complex) atau biasa disebut Blastocyst. Pada tanggal 17 Aug sudah di thawing, dan 18 jam kemudian kondisinya blastocyst sempurna siap ditransfer. Puji Tuhan bersyukur sekali karena sebelum proses, kami sempat khawatir akan kondisi embrio-embrio kami pasca thawing - karena ditemukan beberapa kasus ada yang embrio-nya malah drop secara kwalitas setelah proses thawing. Dan tepat jam 09.00 pagi FET akan dilakukan oleh dr Hertia (kebetulan beliau yang assist dr Herbert pada saat aku LO tahun lalu saat KET).

Kemudian aku dan suami berpisah disini karena aku tidak berhasil merayu dokterku agar suami boleh masuk ke ruang FET untuk menyaksikan proses ini. Proses FET sendiri tidak berlangsung lama, kurang lebih hanya sekitar 1/2 jam saja...sama seperti pada saat fresh cycle tahun lalu..terlihat di layar bahwa embrio-embrioku sudah berada di dalam rahimku saat ini. Pertolongan dokter selesai sampai disini...selanjutnya adalah kuasa Tuhan yang bekerja untuk menentukan berhasil tidaknya semuanya ini. Setelah selesai, kateter dipasang, aku ditransfer ke ruang pemulihan...disana suamiku sudah menanti. Kemudian kami berdoa bersama, memohon kepada Tuhan untuk berkenan melancarkan semua proses ini hingga aku berhasil hamil dan melahirkan. Manusia boleh berusaha..tetapi semua Tuhan yang menentukan. Setelah berbaring selama kurang lebih 5 jam, aku minta ijin untuk pulang.

Two Week Wait (2 minggu penantian)
Selama masa penantian ini, aku stay di rumah mama karena kondisi kami yang sedang tidak ada pembantu di rumah. Setiap hari mama dengan setia membantuku melewati masa "sulit" ini dengan menyiapkan segala macam makanan bergizi untukku dan calon bayiku. Dari mulai bubur kacang hijau, madu, sari kurma, buah-buahan segar, sayur, segala macam lauk yang semua less oil...pokoknya semua harus serba sehat. Bed rest total kulakukan kali ini. Bangun hanya untuk mandi (sehari 1x), peep and poop saja. Bosan banget memang....kerjaan setiap hari hanya nonton TV, buka laptop, buka hp, main game, nonton Youtube, mewarnai...hahahaha....Pokoknya, rasanya two week wait itu seperti seabad lamanya.

Jumat 19 Aug (H2)
istirahat sendirian dirumah... perut terasa agak kram..begah...tapi enjoy aja.

Sabtu 20 Aug (H3)
Kram agak intens mulai terjadi di hari ini.

Minggu 21 Aug (H4)
Kram masih terasa dominan.

Senin 22 Aug (H5)
Perut kram maksimal rasanya seperti mau haid tapi agak beda..intinya...dinikmati saja 😉

Selasa 23 Aug (H6)
Sampai pada hari ke-6 pasca transfer, kala itu aku sedang bercanda dengan mama...kami tertawa-tawa aku sampai bilang sama mama "haduh maa...jangan bikin aku ketawaaaa...stoppp! udah kram tambah kram nih" intinya kami bahagia...tapi...ketawa saat itu berubah menjadi hening ketika aku merasa ada sesuatu yang keluar dari ms.V ! Setelah keluar dari kamar mandi, aku syok ketika melihat ada darah berwarna pink samar di panty. ahhh tidakkk....jangan sekarang...panik tapi tetap berusaha untuk calm. Langsung seketika aku sampaikan ke mama dan WA dokter. Dokter memintaku untuk kontrol besok. Sementara malam itu...aku dan mama berdoa bersama mohon kekuatan dari Tuhan agar ini bukan pertanda buruk.

Rabu 24 Aug (H7)
Keesokan harinya tepat 7 hari pasca tranfer (24 Aug), dokter melakukan USGTV dan menyatakan bahwa rahimku baik-baik saja dan masih cukup tebal dengan ketebalan 13"tidak terlihat ada tanda-tanda peluruhan. Fiuhh...puji Tuhan aku sangat lega mendengarnya. Disarankan untuk tetap bedrest, relax, dan berdoa. Tidak ada resep tambahan dari dokter. Seharian masih flek light red brownie.

Kamis 25 Aug (H8)
Hari ini flek dan bleeding masih berlangsung...intensitas makin sering dibanding kemarin. Tetapi kram sudah hilang sama sekali.

Jumat 26 Aug (H9)
Hari ini flek dan bleeding masih berlangsung...tidak ada kram. Tidak bisa poop.

Sabtu 27 Aug (H10)
Bangun tidur flek berkurang banyak, masih tidak bisa poop, mulai WA dokter untuk tanyak obat yang aman apa untuk konstipasi. Disarankan pakai Dulcolax. Tetapi tetap tidak kubeli. Lihat besok.

Minggu 28 Aug (H11)
Bangun tidur tanpa bleeding dan flek...aman. Dan puji Tuhan akhirnya pagi ini bisa poop setalah 4 hari tidak bisa poop (glek).

Senin 29 Aug (H12)
Bangun pagi sudah terbebas dari bleeding. Jam 10.30 mencoba memasukkan Crinone lebih dalam lagi seperti yang sudah-sudah. Dengan konsentraai penuh dan secara slow motion...Crinone berhasil dimasukkan hampir maksimal. Tetapi siang pas pipis kembali ada flek coklat tua sedikit sekali sih...positive thinking bener ini karena Crinone kembali dimasukkan lebih dalam.
Seperti biasa seharian 80% tiduran...kali ini tidak bisa tidur siang. Begitu sore mau pipis sekalian ganti panty yg sudah kotor....ada darah netes 2x sewaktu mau pakai panty....oh no, saya usap pakai tissue bleeding seperti hari sebelumnya...light pink.

Selasa 30 Aug (H13)
Bangun pagi masih dengan sisa spotting tapi tidak banyak..warna brownie. perut begah...

Rabu 31 Aug (H14)
Pagi ini bisa poop. Hari ini tidak ada spotting hanya mungkin sisa darah dari kemarin-kemarin. Malam perut terasa makin begah.

Kamis 01 Sep (H15)
Hari ini tiba saatnya terima rapot. Deg-degan karena boleh dibilang selama 2WW ini penuh dengan spotting dan bleeding. Bangun tidur, aku coba iseng pakai testpack. Setelah menunggu beberapa menit....hasilnya terlihat 2 garis merah yang satu masih samar tetapi jelas terlihat 2 garis merah. Senang sekali, bersyukur kepada Tuhan tetapi aku tidak mau terlalu berlebihan...takut. Kemudian kami bersiap menuju klinik untuk tes darah (Bhcg) dan progesteron. Hasilnya sore akan diberikan melalui WA.
Menunggu...menanti...di rumah sambil berusaha untuk tidak memikirkan hasilnya karena toh sudah tahu bahwa hasilnya positif dari testpack pagi tadi.

Sore tiba dan WA ku berbunyi....dari klinik !! Dengan hati berdebar aku buka dan hasilnya sungguh sangat menggembirakan!!! kadar Bhcg-ku cukup tinggi di 432.6 dan artinya aku kembali berhasil HAMIL! Tetapi kadar progesteronku agak rendah di 21.82 (ini agak mengkhawatirkan karena ada resiko keguguran) glek!

Jumat 02 Sep (H16)
Kami kontrol ke klinik untuk membahas Bhcg dan progesteron kemarin. Begitu kami memasuki ruangan, dokterku menyambut dengan wajah berseri-seri dan mengucapkan SELAMAT kepada kami. Beliau mengatakan bagus sekali Bhcg-ku. Tetapi aku bilang "iya dok...tapi saya masih takut ini bagaimana progesteronnya kok rendah ya?" lalu dokterku menjawab "gapapa bu...tenang aja...segini masih bisa diatasi..itu urusan saya, yang penting ini loh (sambil dia menunjuk angka Bhcg) ini yang urusannya Tuhan...."sembari kami tertawa bersama. Lalu aku di USGTV....dan surpriseee!! sudah terlihat kantung janinnya lohhh...ukurannya 3,2mm - masih kecil sih...tetapi jujur kami lega sekali karena tahun lalu kami belum pernah melihat kantung janin sampai minggu ke-7 bayangin!! yaiya lahh..namanya juga hamil diluar kandungan...hihi.
Dokter memberikan resep Fetavita, Duphaston, Pregnyl 4 ampul untuk 2 minggu kedepan (untuk menguatkan), dan Utrogestan (pengganti Crinone, karena aku sudah trauma memakai ini). Oh ya, di kontrol kali ini aku juga keluhkan akibat pemakaian Crinone yang menyebabkan aku flek terus menerus...dan benar saja dokterku melakukan pengecekan lalu melihat banyak sekali bekas Crinone yang terperangkap di miss.V bercampur darah yang sudah beku...jadinya seperti bubuk kopi basah dan banyak sekali...aduhhh sampai ngilu sekali waktu dibersihkan.
Anyway, tidak henti-hentinya kami bersyukur atas karunia ini. Semoga Tuhan selalu memberikan kesehatan bagi kami dan calon anakku ini. amin.


Friday, 19 August 2016

Penantian itu berakhir dengan KET (Kehamilan Ektopik Terganggu)

Hi teman-teman semua, sudah lama aku tidak update kondisiku saat ini setelah dinyatakan + hamil. Baiklah aku akan memulai kembali cerita pedih yang otomatis membuka luka lama yang sudah mulai sembuh. 

Pada tanggal 17 Maret 2015 malam, aku mengalami kondisi pegel yang amat sangat di bagian punggung kanan dan panggul. Kecurigaan terjadinya Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) semakin tinggi setelah menerima tes bhcg ke-3 yang mengalami kenaikan tidak cukup signifikan dan progesteron malah turun (hiks). 

Pada tanggal 18 Maret 2015, nyeri hebat seperti ada udara banyak menekan rahim menyebabkan aku tidak bisa berdiri. Malangnya, saat itu aku sedang sendirian di rumah karena suami sudah ke kantor. Sebenarnya dia sempat bilang sebelum pergi, apa aku tidak apa-apa ditinggal? aku menjawab tidak apa..aku yakin bisa mengatasi sendiri. Tetapi angan dan kenyataan tidak berjalan seiring sejalan. 

Siang itu aku sudah pada titik paling lemah, berusaha untuk menghubungi suami tetapi tidak ada jawaban entah sudah keberapa puluh kali miscalled masuk ke hp-nya. Akhirnya aku menghubungi mertuaku untuk segera datang karena aku sudah mulai sakit sekali jika bernapas, bahkan ke toilet yang ada disebelah kamarku pun, aku harus merangkak. Tidak lama, mertuaku datang dan segera menghampiri, juga berusaha untuk menghubungi suamiku. Setelah beberapa kali mencoba akhirnya suami merespon dan diperintahkan untuk segera pulang. Ternyata dia tadi sedang meeting. Aku sudah dalam kondisi di papah menuju mobil. Kami langsung menuju ke klinik untuk USG, disana aku diberi kursi roda. Setelah menunggu agak lama karena dokter sedang ada tindakan, USG dilakukan....terlihat di rahim ada 1 kantung janin+baby, tetapi di tuba kanan juga terlihat ada 'massa' berukuran lebih besar 8cm yang diperkirakan adalah janin juga. Dokter langsung berkoordinasi dengan tim dan memang positif KET. Suami menanyakan apakah baby yang di rahim bisa dipertahankan? dokter mengatakan, kita observasi dulu sampai nanti malam - aku tidak boleh pulang. Begitu USG selesai, ada darah keluar dari ms V. Oh my God..!! Segera infus langsung dipasang dan aku masuk ke ruang perawatan untuk observasi lebih lanjut. Aku sudah pasrah untuk proses selanjutnya. 

Tepat jam 7 malam, dokter langsung melakukan USG lagi..dari transV dan perut...lamaaa banget! bahkan dokter sempat memasukkan tangannya untuk pemeriksaan lebih detail. Setelah selesai, dokter menjelaskan bahwa di rahim sudah tidak ada janin, kemungkinan pendarahan tadi adalah luruhnya si baby..malah sudah terdapat cairan bebas di rahim yamg di-suspect pendarahan dari tuba. Dokter menyarankan untuk bertindak cepat karena perkembangan yang sangat progresif bisa mengancam jiwa. 

Team dokter langsung berkoordinasi, aku dirujuk ke Yasmin Kencana untuk lakukan LO dengan dibawa oleh ambulance. Sampai disana sekitar jam 10.20 malam. Setelah menunggu beberapa saat, ternyata tidak ada kamar available. Kamar VVIP urutan ke-16, sementara VIP urutan ke-20. Sedangkan aku harus segera ditindak. Team dokter langsung cari alternative lain. Pilihan selanjutnya YPK Menteng atau Mitra Kelapa Gading. Kami memilih YPK Menteng karena menurut informasi, alat LO mereka lebih canggih. 

Aku kembali dimasukkan ke dalam ambulance. Sesampai di YPK, aku langsung masuk kamar UGD dan langsung didorong ke kamar operasi. Tepat jam 12 malam operasi berlangsung selama 2.5 jam. Tetapi aku lama di ruang pemulihan...Pada jam 6 pagi, aku baru diantar ke kamar perawatan... Sedih, perih, sakit tak terkira badan dan jiwa ini. Air mata terus meleleh melihat kenyataan pahit ini. Aku dirawat di sana selama 2 hari. 

Selamat jalan my two angels...kalian sudah sempat membawa kebahagiaan di kehidupan mom&dad selama 7 minggu ini....doakan mom&dad kuat ya sayang....sampai bertemu kembali di surga ‪#‎gonetoosoon‬#18032015#myangels#ivf 

Demikianlah cerita sedih ini berakhir...sempat marah, protes sama Tuhan.....nangis setiap hari....ngambek tidak mau berhubungan dengan Tuhan selama kurang lebih 1 bulan. Tetapi puji Tuhan, aku diingatkan olehNya melalui seorang sahabat...bahwa teladan bunda Maria sungguh harus kita ikuti...."aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut KehendakMu..."

Untuk semua pejuang IVF diluar sana....never give up and jangan pernah marah sama Tuhan jika permohonan/doa kita belum dikabulkanNya. Tetaplah berharap dalam namaNya....niscaya, semua akan indah pada waktunya.