Friday, 19 August 2016

Penantian itu berakhir dengan KET (Kehamilan Ektopik Terganggu)

Hi teman-teman semua, sudah lama aku tidak update kondisiku saat ini setelah dinyatakan + hamil. Baiklah aku akan memulai kembali cerita pedih yang otomatis membuka luka lama yang sudah mulai sembuh. 

Pada tanggal 17 Maret 2015 malam, aku mengalami kondisi pegel yang amat sangat di bagian punggung kanan dan panggul. Kecurigaan terjadinya Kehamilan Ektopik Terganggu (KET) semakin tinggi setelah menerima tes bhcg ke-3 yang mengalami kenaikan tidak cukup signifikan dan progesteron malah turun (hiks). 

Pada tanggal 18 Maret 2015, nyeri hebat seperti ada udara banyak menekan rahim menyebabkan aku tidak bisa berdiri. Malangnya, saat itu aku sedang sendirian di rumah karena suami sudah ke kantor. Sebenarnya dia sempat bilang sebelum pergi, apa aku tidak apa-apa ditinggal? aku menjawab tidak apa..aku yakin bisa mengatasi sendiri. Tetapi angan dan kenyataan tidak berjalan seiring sejalan. 

Siang itu aku sudah pada titik paling lemah, berusaha untuk menghubungi suami tetapi tidak ada jawaban entah sudah keberapa puluh kali miscalled masuk ke hp-nya. Akhirnya aku menghubungi mertuaku untuk segera datang karena aku sudah mulai sakit sekali jika bernapas, bahkan ke toilet yang ada disebelah kamarku pun, aku harus merangkak. Tidak lama, mertuaku datang dan segera menghampiri, juga berusaha untuk menghubungi suamiku. Setelah beberapa kali mencoba akhirnya suami merespon dan diperintahkan untuk segera pulang. Ternyata dia tadi sedang meeting. Aku sudah dalam kondisi di papah menuju mobil. Kami langsung menuju ke klinik untuk USG, disana aku diberi kursi roda. Setelah menunggu agak lama karena dokter sedang ada tindakan, USG dilakukan....terlihat di rahim ada 1 kantung janin+baby, tetapi di tuba kanan juga terlihat ada 'massa' berukuran lebih besar 8cm yang diperkirakan adalah janin juga. Dokter langsung berkoordinasi dengan tim dan memang positif KET. Suami menanyakan apakah baby yang di rahim bisa dipertahankan? dokter mengatakan, kita observasi dulu sampai nanti malam - aku tidak boleh pulang. Begitu USG selesai, ada darah keluar dari ms V. Oh my God..!! Segera infus langsung dipasang dan aku masuk ke ruang perawatan untuk observasi lebih lanjut. Aku sudah pasrah untuk proses selanjutnya. 

Tepat jam 7 malam, dokter langsung melakukan USG lagi..dari transV dan perut...lamaaa banget! bahkan dokter sempat memasukkan tangannya untuk pemeriksaan lebih detail. Setelah selesai, dokter menjelaskan bahwa di rahim sudah tidak ada janin, kemungkinan pendarahan tadi adalah luruhnya si baby..malah sudah terdapat cairan bebas di rahim yamg di-suspect pendarahan dari tuba. Dokter menyarankan untuk bertindak cepat karena perkembangan yang sangat progresif bisa mengancam jiwa. 

Team dokter langsung berkoordinasi, aku dirujuk ke Yasmin Kencana untuk lakukan LO dengan dibawa oleh ambulance. Sampai disana sekitar jam 10.20 malam. Setelah menunggu beberapa saat, ternyata tidak ada kamar available. Kamar VVIP urutan ke-16, sementara VIP urutan ke-20. Sedangkan aku harus segera ditindak. Team dokter langsung cari alternative lain. Pilihan selanjutnya YPK Menteng atau Mitra Kelapa Gading. Kami memilih YPK Menteng karena menurut informasi, alat LO mereka lebih canggih. 

Aku kembali dimasukkan ke dalam ambulance. Sesampai di YPK, aku langsung masuk kamar UGD dan langsung didorong ke kamar operasi. Tepat jam 12 malam operasi berlangsung selama 2.5 jam. Tetapi aku lama di ruang pemulihan...Pada jam 6 pagi, aku baru diantar ke kamar perawatan... Sedih, perih, sakit tak terkira badan dan jiwa ini. Air mata terus meleleh melihat kenyataan pahit ini. Aku dirawat di sana selama 2 hari. 

Selamat jalan my two angels...kalian sudah sempat membawa kebahagiaan di kehidupan mom&dad selama 7 minggu ini....doakan mom&dad kuat ya sayang....sampai bertemu kembali di surga ‪#‎gonetoosoon‬#18032015#myangels#ivf 

Demikianlah cerita sedih ini berakhir...sempat marah, protes sama Tuhan.....nangis setiap hari....ngambek tidak mau berhubungan dengan Tuhan selama kurang lebih 1 bulan. Tetapi puji Tuhan, aku diingatkan olehNya melalui seorang sahabat...bahwa teladan bunda Maria sungguh harus kita ikuti...."aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut KehendakMu..."

Untuk semua pejuang IVF diluar sana....never give up and jangan pernah marah sama Tuhan jika permohonan/doa kita belum dikabulkanNya. Tetaplah berharap dalam namaNya....niscaya, semua akan indah pada waktunya. 

1 comment: