Wednesday, 11 March 2015

After the two week wait

11 February 2015: Hari ini adalah hari pertama aku memulai masa penantian yang menurutku bakal terasa se-abad lamanya :) hari-hari kulalui dengan hanya bed rest di rumah... bermalas-malasan, mendengarkan relaxing music, browsing internet, lihat video-video lucu di Youtube, berdoa, dan yang pasti tidur dan makan hahaha... Setiap hari mamaku datang bersama si embak untuk membawakan aku makanan dan si mbak membantu membersihkan rumah. Kami menghabiskan waktu bersama dengan mengobrol, main game, bercanda, pokoknya aku sangat menikmati sekali waktu istirahatku kali ini yang jauh dari aktifitas kantor. Sementara suamiku tetap masuk kantor seperti biasa. Terkadang juga mama mertuaku datang untuk juga membawakan makanan untukku. Yahh...maklum lah aku seperti tahanan rumah yang tidak diperbolehkan kemana-mana, jadi memang harus ada yang antar makanan untukku. Yang aku rasakan di perutku saat ini seperti ada rasa nyeri-nyeri sedikit dan terasa begah sekali. Perut seperti penuh dan terasa keras, sehingga aku pun tidak bisa makan terlalu banyak.

12 February 2015: Day 2 injection Pregnyl #1500. Siang ini aku diantar sepupu dan mama mertua untuk suntik Pregnyl di klinik. Karena suntik ini tidak bisa dilakukan sendiri, harus dengan praktisi medis seperti suster atau dokter jaga; makanya kami harus pergi ke klinik untuk minta suntik. Kali ini suntiknya tidak harus pada jam yang sama. Jadi bisa jam berapa aja sebisanya kita. Setelah makan siang, kami berangkat ke klinik. Sepupuku membawa mobil begitu pelan dan hati-hati bak membawa barang pecah belah....hahahaha.... "Bahaya ini gue bawa barang mahal...kudu extra hati-hati!"
Pada hari ke-2 ini yang aku rasakan masih seperti kemarin, perut berasa begah, penuh, dan suka rasa cekat cekit itu datang dan pergi.

14 February 2015: Day 3 injection Pregnyl #1500. Hari Sabtu ini aku diajak suami untuk pergi sekedar refreshing. Mungkin dia juga kasian melihat aku hanya terkungkung di rumah. Entah kenapa hari ini begitu macet di sepanjang jalan, mungkin juga hari ini pas dengan hari Valentine dan jatuh pada hari Sabtu! Suamiku pun tak mau kalah dengan para ABG diluar sana. Dia mengajakku nonton bioskop. Kami menonton Nada Untuk Asa di Lotte Bintaro, kemudian dilanjutkan dengan makan sushi - tetapi aku memilih yang matang saja kali ini. Sehabis ini kami belanja di Lotte sebentar dan kemudian bersiap untuk ke gereja. Setelah itu kami langsung menuju ke klinik untuk suntik.

16 February 2015: Day 4 injection Pregnyl #1500. Hari ini di perutku aku merasakan rasa yang sangat aneh sekali. Rasa nyeri yang amat sangat seperti orang mau datang haid. Selama ini belum pernah merasakan nyeri yang seperti ini. Aku hanya bisa menahan dan meringis saja sambil terus berdoa dan tetap pasrah kepada Tuhan. Dalam doa aku mengatakan, "Tuhan jika memang hanya sampai disini saja penantianku...aku mohon kekuatan lebih dariMu untuk melewati semuanya ini. Untuk bisa menerima semua keputusanMu dengan penuh keiklasan dan rasa syukur." Tetapi setelah peristiwa nyeri hebat itu, tidak ada setitik darah-pun keluar. Puji Tuhan....masih aman :) Suntik hari ini aku diantar suami ke klinik setelah dia pulang dari kantor.

18 February 2015: Day 5 injection Pregnyl #1500. Hari ini perut masih seperti biasa, nyeri sedikit-sedikit, begah sudah pasti. Suntik hari ini kita mencoba ke dokter umum dekat rumah yang kebetulan adalah teman gereja. Problem sembelit mulai melanda....

20 February 2015: Day 6 injection Pregnyl #1500. Hari ini suntik terakhir kembali ke dokter umum dekat rumah. Aku sengaja berjalan kaki saja biar peredaran darah lancar sedikit haha...

23 February 2015: Hari ini adalah hari pertama aku mulai masuk kantor setelah cuti 2 minggu. Dan pagi ini aku mencoba memberanikan diri untuk testpack sendiri karena penasaran akan hasilnya. Masih pisah ranjang dengan suamiku karena aku tidur di kamar bawah, jam 05.45am aku bangun langsung menuju kamar mandi dan pipis. Karena memang tidak terlalu dipersiapkan sebelumnya, maka pagi itu aku sempat bingung mencari wadah untuk menampung pipisku. Alhasil tutup botol air mineral yang jadi sasaranku :p Setelah menampung pipisku, kemudian aku duduk di tangga tepi kamar mandi dan mencelupkan tespack sambil menghitung selama 30 detik. Setelah 30 detik, kuangkat tespack-nya dan kuperhatikan pergerakan air yang makin naik. Garis pertama sudah terlihat jelas sementara garis penentu belum terlihat...aku pasrah...aku sudah siap kecewa saat itu...seperti biasa setiap melakukan tespack selalu berakhir dengan kekecewaan. Tetapi....kali ini agak berbeda...setelah menunggu beberapa saat, lambat laun garis penentu keluar samar-samar dan makin kelihatan...Oh my God !! aku sampai membelalakkan mataku berkali-kali karena memang tidak percaya dengan pengelihatanku. Tangan ini mulai bergetar, air mata bahagia mulai membasahi pipi ini dan aku mulai memanggil suamiku dengan suara parau...3 kali aku memanggilnya, tetapi dia tidak kunjung datang...terakhir hanya menjawab "mhhhh..." dari kamar atas karena memang belum bangun. Kemudian aku sedikit berteriak "pah...sepertinya mama hamil..." Langsung aku dengar suamiku dengan sangat terburu-buru bangun dari tempat tidurnya dan berlari turun menyusuri tangga dan langsung memelukku dari belakang melihat testpack yang kupegang dengan tangan masih bergetar....dan dia langsung menciumku, memelukku dengan erat...kami menangis bersama...mensyukuri apa yang baru saja kami dapatkan dari Tuhan. Walaupun garis ke-2 itu masih belum sejelas garis yang pertama, tapi itu sudah cukup menjelaskan bahwa aku hamil. Terima kasih Tuhan Yesus atas kebahagiaan ini.
Setelah itu beberapa saat kemudian kami bersiap-siap untuk berangkat ke kantor.

24 February 2015: Hari ini adalah hari yang ditentukan untuk penerimaan raport IVF kami. Pagi-pagi kembali aku melakukan testpack dengan 2 merk yang berbeda - dan hasil masih menunjukkan sama, 2 garis walau garis penentu masih samar. Setelah bersiap kami menuju klinik untuk ambil darah. Ketiga sample aku bawa ke klinik untuk kutunjukkan pada suster jaga :) Sesampainya kami di klinik yang masih pagi, aku langsung menuju lab untuk pengambilan darah. Setelah itu aku tunjukkan hasil testpack kepada suster dan mereka mengatakan bahwa aku hamil...let see hasil dari ßhcg nanti malam..
Sampai di kantor, aku menyapa beberapa rekan dan kembali bekerja. Jujur bekerja setelah sekian lama off membuatku susah berkonsentrasi. Mungkin juga fokusku masih kepada hasil nanti malam. Setelah makan siang, aku seperti merasakan ingin pup. Akhirnya aku coba mengikuti rasa ini karena memang sudah beberapa hari ini aku sembelit tidak bisa BAB. Tetapi apa yang terjadi, setelah 1 jam di toilet aku tidak bisa BAB....pup-nya tidak bisa keluar!!! aku mulai salah tingkah, keringat dingin, bingung....dari posisi duduk, jongkok, berdiri, hingga duduk kembali, jongkok, berdiri....tetap tidak bisa keluar...hanya tertahan di belakang. Jujur aku sangat takut untuk mengejan terlalu keras karena statusku yang hamil ini. Alhasil setelah 1 jam lebih aku tidak berhasil, aku mencoba untuk melangkah keluar kamar mandi dengan kondisi sangat lemah dan pucat. Sesampai di ruangan, rekan-rekanku kaget melihat kondisiku, kemudian mereka membantu membereskan barang-barangku karena aku mengatakan aku mau pulang, ada yang membuatkan aku teh manis hangat, ada yang membantu memanggilkan taxi, ada yang menjagaku. Sekitar jam 3 aku dipapah keluar menuju taxi. Selama perjalanan aku benar-benar tersiksa. Aku mencoba menghubungi suamiku, dan mamaku untuk menanyakan apa si mbak masih dirumah karena ternyata kunci rumah tertinggal di mobil tadi pagi. Mama yang mendengar suaraku seperti itu langsung panik. Dia mulai berpikir yang tidak-tidak. Aku juga berhasil menghubungi suamiku dan memintanya untuk menghubungi klinik apa yang harus aku lakukan atau ada obat apa yang bisa mengatasi masalahku saat ini, dan si mbak aku suru standby di depan rumah untuk membawakan barang-barangku. Aku langsung menuju kamar mandi dan mencoba melanjutkan perjuanganku yang belum selesai. Sambil berdoa dan pasrah kalau memang karena peristiwa ini harus kehilangan baby-ku. Tetapi tentu saja aku sangat berharap Tuhan berkenan melindungi babyku. Setelah beberapa saat akhirnya aku mengambil keputusan untuk mengejan sampai tuntas dan berhasil berkat pertolongan Tuhan. Fiuhhh lega sekali rasanya.....sampai ngos-ngosan dan sangat lemas. Aku langsung berbaring mengatur nafas. Setelah itu baru aku menceritakan kejadian yang sebenarnya ke si mbak yang ikutan panik karena berita yang tidak-tidak karangan mama. Aku minta dia menelpon mama untuk memberitahukan apa yang sebenarnya terjadi, karena mamaku sudah mengarang cerita dengan mengatakan bahwa aku pasti mens tetapi tidak mau jujur mengatakannya dan dia sudah menyebarkan rumor itu ke adikku, papa, dan si embak yang membuat mereka semua sedih dan khawatir. What a mess afternoon...?! Dan beberapa saat kemudian mamaku sudah muncul di kamarku! Ternyata dia nekat naik angkot hanya untuk melihat kondisiku. I love you mama....
Sesampainya suamiku di rumah, kami langsung bersiap menuju klinik untuk bagi raport. Perasaan deg-degan tetap saja ada walaupun kami sudah ada hasil dari testpack.
Bertemu dengan dokter disambut dengan pertanyaan,"bagaimana kabarnya bu?happy nggak nih..?" kami tersenyum dan menjawab "happy dok...tetapi tadi siang ada kejadian seru..." dan kami menceritakan apa yang terjadi. Dokter menyarankan untuk banyak mengkonsumsi makanan berserat seperti sayuran dan buah-buahan. Kemudian beliau membacakan hasil test ßhcg dan menyalami kami dengan berkata,"selamat ya bu...berdasarkan hasilnya, ibu positif hamil...! kadar ßhcg-nya cukup tinggi 207.3 dengan progesteron >80." Aku seperti tidak percaya dengan kata-kata yang baru kudengar...Oh my God jadi benar aku hamil?!! "seriusss dok??!" ya ampun...Alleluya puji Tuhan...inikah jawaban dari tiap doa yang kami daraskan sepanjang hampir 9 tahun pernikahan kami? benar-benar seperti mimpi! Suamiku kemudian mencium pipiku dan membelai kepalaku. We then cherish this moment for a while.. Dokter juga memberikan penguat kandungan Duphaston dan vitamin Fetavita, sementara Cygest dihentikan dulu karena aku mengeluh gatal. Kemudian setelah menyelesaikan administrasi, kami pulang menuju rumah mama dan mertua untuk menyampaikan kabar suka cita ini walau hari telah larut. Karena kami juga tahu bahwa mereka semua sangat menanti hasil raport IVF kami. Dalam perjalanan kami merencanakan apa yang akan kami katakan selanjutnya...
Seperti yang sudah bisa ditebak...setelah kami bersandiwara sambil menyerahkan hasil lab ßhcg kepada orang tua kami yang notabene mereka tidak mengerti isinya, mereka melonjak kegirangan setelah suamiku mengatakan bahwa dia akan menjadi seorang ayah... :)
Aahhh....terima kasih Tuhan untuk semua yang telah Engkau berikan kepada kami sekeluarga...melihat orang tua kami begitu bahagia mendengar kabar ini, adalah merupakan kebahagiaan bagi kami juga bisa melihat mereka tersenyum bahagia seperti saat ini. Semoga Engkau selalu menyertai langkah-langkah kami selanjutnya dan semoga saja bayi ini bisa berkembang sehat dalam rahimku sampai saatnya melahirkan nanti...amen.

to be continued....

6 comments:

  1. selamaaattttt..update terus ya..... aku berjuang dengan PCO nih udah 3 tahun merit..... hiks hiks

    ReplyDelete
  2. mbak di klinik sanders menghabiskan biaya berapa? dengan dokter siapa programnya? saya juga ingin program di klinik dr sanders

    ReplyDelete
  3. Selamat ya mbak.. saya juga ingin bertanya yang sama dengan mbak Lidya Anggraini. Mungkin bisa dibantu untuk disharekan ke email saya. marvanyenti@gm4il.com (gmail.com)
    Terima kasih..

    ReplyDelete
  4. Mba...aku juga mau prog d daya medika.boleh nanya2 mba?email ki alma.yorli78@gmail.com
    Mhn dibalas ya mba...makasih :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. dear Alma...maaf ya baru lihat lagi...ga terasa 1 thn yang lalu...bagaimana programnya apa masih berjalan?

      Delete
  5. Maaf email nya salah ketik hehe alma.yoeli78@gmail.com

    ReplyDelete