Kemudian kami menuju lantai 3 dan suster memintaku untuk berganti baju pasien tanpa mengenakan pakaian dalam. Aku diminta untuk berbaring sambil menunggu giliran dan diharuskan untuk menahan pipis nanti pada saat ET berlangsung. OMG...menahan pipis bagiku rasanya seperti disiksa! Selama menunggu giliran itupun aku sudah bolak-balik kamar mandi sebanyak 3x untuk pipis kemudian minum lagi...hahaha. Terlihat kali ini suamiku lebih nervous dibandingkan aku yang agak lebih tenang. Sebelum dipanggil, aku menyempatkan diri untuk selfie dulu...hihihi.
Tepat jam 08.30 kami dipanggil masuk menemui sang dokter untuk dijelaskan mengenai jumlah embrio yang akan ditransfer. Disini dokter menjelaskan proses awal sel telur dibuahi sampai pada hari ke-3 (hari ini); dijelaskan bahwa dari 16 sel telur yang didapat dari OPU, ternyata ada 1 sel telur yang regenerasi dan 2 sel telur tidak matang....jadi 3 ini tidak diikutsertakan dalam proses ICSI (tidak bisa dibuahi). Jadi total ada sisa 13 sel telur yang akan di ICSI.
Hari ke-1 (08 Feb): 13 embrio masih di-review.
Hari ke-2 (09 Feb): ada 2 embrio yang tidak berkembang; sisa 11 embrio masih dilihat perkembangannya.
Hari ke-3 (10 Feb) hari ini sebelum ET: sisa 10 embrio karena 1 kembali gagal berkembang. Dari 10 embrio ini akan ditransfer 3 embrio dengan kwalitas excellent, sisanya masih akan di-review untuk menentukan berapa banyak yang akan disimpan beku.
Inilah screenshot dari penjelasan yang diberikan oleh dokter. Terlihat di layar ada 10 embrio, dan ada 3 yang akan dimasukkan ke dalam rahimku sesaat lagi.
Kemudian suster mempersilahkan suamiku untuk keluar ruangan tindakan. Ternyata dia tidak boleh menemaniku saat proses ET dilakukan. Padahal setahuku ada beberapa rumah sakit yang memperbolehkan suaminya untuk ikut serta dalam proses ET. Ya sudahlah...kembali suamiku melambaikan tangannya dan kamipun berpisah.
Suster mempersilahkan aku untuk kembali duduk di kursi 'pesakitan' yang sama pada saat dilakukan OPU beberapa hari yang lalu. Ternyata ini adalah ruangan yang sama. Setelah 3 suster itu mempersiapkan posisiku, mereka kemudian memanggil dokter. Proses ET ini tidak memerlukan pembiusan, jadi aku bisa melihat prosesnya dari awal hingga akhir. Kemudian dokter memasukkan spekulum, sementara embriologis mengambil 3 embrio kecilku yang kemudian dimasukkan ke dalam selang kecil. Semua terlihat jelas dari TV besar yang terpampang di depanku. Dengan spontan aku berteriak "hi babies!!" yang menyebabkan dokter dan para suster tersenyum padaku. Setelah embriologis itu membawa selang kecil tersebut masuk ke dalam ruangan, dokter menerimanya dan langsung memasukkannya ke dalam rahimku. Sementara perut bagian bawahku yang boleh dibilang sedang full tank karena nahan pipis harus kembali di'siksa' dengan alat USG yang ditekan diperutku....alamaaakkk aku sampe berteriak "Aduhh dokk...kepingin pipis ini...." tetapi dengan santainya si dokter bilang "sabar ya bu....tahan dulu..." huhuhuhu....dan suster yang duduk disampingku membelai tanganku sambil berkata,"sabar ya bu...tuh embrio-embrionya yang akan jadi calon baby-nya mau masuk...berdoa terus ya bu..." aku terus melantunkan doa salam maria sepanjang proses tersebut. Dannn...akhirnya prosesnya berakhir, dokter menyalami aku dengan berpesan "terus berdoa ya bu...semoga berhasil berkembang menjadi janin." Amenn dokk....selesailah sudah tugas manusia sampai disini...selanjutnya adalah kuasa Tuhan yang bekerja. Dialah yang akan memutuskan untuk memberikan nafas kehidupan bagi embrio-embrio tersebut atau tidak. Kini saatnya kita pasrah dan berserah pada kehendakNya. Terima kasih dokter...terima kasih suster...terima kasih Tuhan.
![]() |
| titik putih diatas adalah embrio2ku |
Setelah itu, suster memasangkan kateter dan memindahkanku pada ranjang yang sudah disiapkan karena aku harus tetap pada posisi berbaring selama beberapa jam. Kemudian suster mendorong ranjangku dan mengantarkanku kembali ke ruang recovery. Disana suamiku sudah menanti. Diciumnya keningku dan digenggamnya erat tangan ini. Karena sudah tidak tahan aku mulai pipis dengan kateter...haduhhhh rasanya sakit sekali...seperti anyang-anyangan tingkat tinggi, sampai mataku mengeluarkan air mata saking sakitnya. Kemudian suamiku memasangkan earphone di telingaku dengan lantunan relaxing music. Hal ini membuat aku begitu relax-nya sehingga mengantuk dan tertidurlah aku.
Beberapa saat kemudian aku terbangun dan merasa sedikit lapar. Suamiku memberikan roti yang didapat dari klinik. Tetapi aku tidak selera, ingin makan yang panas dan segar. Kemudian suster datang untuk melepas kateter dan menyuntikkan Pregnyl secara IM (Intramuscular) di bokong. Akhirnya setelah 4 jam kami diperbolehkan pulang. Tepat jam 12.00 siang kami langsung menuju Puri Indah Mall untuk makan di Shabu Tei. Disana kami memesan shabu-shabu seafood...emhhh yummy !! Bon appetite...
Resep obat:
| Cygest 400mg, Duphaston, Progynova 2mg, Methylprednisolone 4mg, Pregnyl 1500iu untuk 5 hari ke depan (setiap 2 hari sekali). 12 February 2015: Diinfokan oleh suster di klinik bahwa embrio yang akan disimpan beku ada 2 embrio dengan kualitas excellent dan sudah blastocyst dengan sempurna (pembelahan sel yang complex-tidak terhitung). Yang lainnya gugur karena tidak melakukan pembelahan dengan sempurna. Kami diminta untuk melakukan pembayaran - frozen embryo. Setelah membaca surat perjanjian antara pasien si pemilik embrio dan pihak klinik, dituliskan bahwa embrio bisa disimpan maksimal 5 tahun dengan perpanjangan biaya per tahun. Proses berikutnya adalah saatnya menikmati 2WW (two weeks wait) menanti pembagian raport - apakah akan menjadi negative atau positive pregnant. Kami serahkan hasilnya kepada Tuhan karena Dialah pemilik kehidupan. to be continued .... |





